Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Program Adiwiyata Menuju Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan


Program Adiwiyata Menuju Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan








  Berbagai bencana yang terjadi selain disebabkan oleh alam banyak pula yang disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tidak segan-segan manusia mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Laju ekstraksi sumber daya alam dan hayati jauh lebih besar dari pada laju sumber daya alam memperbaharui diri.
 
Kementerian Kehutanan mencatat luas hutan di Indonesia menyusut setiap tahun. Hal ini terjadi akibat pembakaran hutan, illegal logging dan alih fungsi hutan yang terus meningkat. Hingga tahun 2009 kerusakan hutan mencapai lebih dari 1,08 juta hektar per tahun (Sri Lestari, 2010 diakses dari http://www. bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/). Kecepatan kerusakan hutan ini tidak sebanding dengan usaha dan kemampuan untuk mengembalikan lahan rusak dengan menanam pohon yang hanya sebesar 0,5 juta hektar per tahun (Amir Sarifudin, 2010 diakses dari http://news.okezone.com/).
Kerusakan lingkungan hidup sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia. Perilaku hidup manusia yang lalai, egois dan tidak bertanggung jawab dalam mengeksploitasi lingkungannya termasuk sering diabaikannya kepentingan pelestarian lingkungan hidup di tingkat pengambil keputusan menandakan adanya masalah degradasi moral. Moral yang buruk mengakibatkan kondisi lingkungan hidup semakin kritis dan akhirnya merugikan manusia itu sendiri.
Permasalahan lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan secara teknis semata, namun yang lebih penting adalah pemecahan yang dapat mengubah mental serta kesadaraan akan pengelolaan lingkungan. Untuk mengatasi dampak kerusakan lingkungan hidup diperlukan suatu perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat serta perbaikan moral melalui pendidikan.
Pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan fisik, daya jiwa (akal, rasa dan kehendak), sosial dan moralitas manusia serta merupakan alat terpenting untuk menjaga diri dan memelihara nilai-nilai positif. Tentunya dengan pengaruh yang ditimbulkan pendidikan ini memberikan dampak pada bertambahnya pengetahuan dan keterampilan serta akan menolong dalam pembentukan sikap yang positif. Pendidikan memberikan peluang kepada masyarakat untuk melakukan suatu tindakan atau pengalaman yang mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangan jiwa, watak, atau kemampuan fisik mereka melalui lembaga-lembaga pendidikan yang dengan sengaja mentransformasikan warisan budayanya, yaitu pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan dari generasi ke generasi. Semua pihak diharapkan dapat turut serta melakukan penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup dengan mengembangkan sikap, bentuk-bentuk perilaku, kemampuan sosial dan kemampuan individu yang mencintai lingkungan.
Pendidikan lingkungan hidup di sekolah merupakan salah satu dari penerapan pendidikan karakter. Pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan hidup menanamkan nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan (kognitif), kesadaran atau kemauan (afektif), dan tindakan (psikomotor) untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Di Indonesia, tujuan mulia dari pendidikan lingkungan hidup ini ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tahun 1977 LIPI membentuk Tim Pendidikan Nasional yang terdiri dari Tim untuk Pendidikan Formal (Prof. Dr. Soedjiran Resosudarmo) dan Tim untuk Pendidikan Nonformal (Dr. Setiati Sastrapraja). Pada tahun 1982 dilakukan uji coba terhadap 15 SD negeri/swasta serta Pelaksanaan Program Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) melalui proyek perintis SD, SMP, SMA. Namun, uji coba ini mengalami kegagalan karena belum menjangkau semua guru, kurangnya buku untuk guru dan murid serta penilaian pengembangan affective domain belum merupakan bagian dari sistem penilaian hasil pendidikan di sekolah.
Untuk menyikapi masalah tersebut dan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman lingkungan hidup kepada peserta didik dan masyarakat, maka tanggal 3 Juni 2005 ditandatangani Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional. Berdasarkan kesepakatan tersebut, maka pendidikan lingkungan harus berdasarkan konsep dasar makna lingkungan hidup. Untuk merealisasikan kesepakatan ini maka tanggal 21 Februari 2006 dicanangkan program Adiwiyata. Program Adiwiyata ini adalah sebagai salah satu strategi pemberian pendidikan lingkungan yang dilakukan pemerintah dengan maksud agar tercipta sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

Peserta Program Adiwiyata tahun 2013, dari target 10% sekolah yang ada atau sebesar 22.000 sekolah di tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA serta sekolah kejuruan, hanya terdapat 4.132 sekolah yang berpartisipasi sebagai peserta atau hanya sebesar 1,87% dari sekolah yang ada.
Sedangkan target sekolah yang meraih penghargaan adiwiyata pada tahun 2013 adalah 1.260, sedangkan sekolah yang meraih penghargaan adiwiyata sebesar 593 sekolah atau sebesar 47,06% realisasi dari target tersebut.
Program adiwiyata ini merupakan program yang sangat potensi menumbuhkan kesadaran mengenai perlindungan lingkungan hidup.
Adiwiyata sangat memiliki dampak terhadap sekolah yang mendapatkan gelar adiwiyata tersebut,diantara lain adalah ;
·         Sekolah dapat Lebih berperan aktif dalam menciptakan kawasan yang peduli dengan lingkungan
·         Sekolah bisa menciptakan siswa - siswa yang sadar akan lingkungan
·         Sekolah bisa berperan dalam semua kegiatan dalam rangka mengurangi global warming
·         Sekolah bisa menjadi sarana penyalur pendidikan lingkungan secara praktek langsung

Bukan hanya Sekolah , siswa pun juga mendapatkan dampak yang positif karena program ini seperti :
·         Siswa dapat membiasakan agar membuang sampah pada tempatnya
·         Siswa dapat mengerti pentingnya memilah - milah sampah
·         Siswa dapat mengerti bahwa barang bekas bukan hanya untuk dibuang tapi juga dapat dimanfaat kan.
 
Untuk menuju sekolah Adiwiyata yang berbudaya dan berwawasan lingkungan, terdapat beberapa langkah-langkah yang harus disiapkan yang melibatkan berbagai stakeholder, baik dari tingkat  pemerintah, sekolah hingga masyarakat sekitar sekolah. Berikut beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menuju Sekolah Adiwiyata yang berbudaya dan berwawasan lingkungan :
a.      Kebijakan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan mensosialisasikan Program Adiwiyata
Perlu adanya sosialisasi dari Pemerintah Daerah kepada kepada sekolah-sekolah supaya sekolah tersebut menjalankan program Adiwiyata. Tidak hanya berhenti disitu saja selanjutnya  Pemda memantau pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah-sekolah tersebut dan memberian penghargaan kepada sekolah yang telah menjalankan Program Adiwiyata, karena dengan memberikan pengharhaan dapat memberikan semangat kepada sekolah lain untuk mendapatkan penghargaan juga. Dengan adanya Program Adiwiyata di sekolah-sekolah diharapkan anak bangsa menjadi berbudaya dan berwawasan lingkungan.
 
b.      Antusias Sekolah/Kepala Sekolah untuk Melaksanakan Program Adiwiyata yang Tinggi
Dalam pelaksanaan program Adiwiyata ini diperlukan kemauan dan semangat yang tinggi dari Kepala Sekolah. Tugas Kepala Sekolah adalah mencari dana atau anggaran untuk berjalannya program Adiwiyata dan mengawasi berjalannya program tersebut. Kepala sekolah memberikan motivasi kepada warga sekolah untuk menjalankan Program Adiwiyata kemudian memberikan penghargaan kepada warganya yang telah berhasil menjalankan program tersebut, sehingga warga yang diberi penghargaan akan menjadi lebih semangat dan memberikan motivasi kepada warga yang lainnya untuk mendapatkan penghargaan juga. Sehingga warga sekolah berlomba-lomba dalam melaksanakan kegiatan yang ada didalam Program Adiwiyata.
 
c.       Terdapat Guru yang Khusus Menangani Program Adiwiyata
Beberapa hal yang harus lakukan bagi guru yang khusus menangani Program Adiwiyata untuk melaksanakan program Adiwiyata (Anonimus, 2010), yaitu:
1)     Membentuk Tim Sekolah
Tim sekolah adalah tim yang berperan penting dalam pelaksanaan pengolaan lingkungan di sekolah, termasuk bagaimana melibatkan semua unsur warga sekolah menjadi penting termasuk keterlibatan aktif dari seluruh siswa. Partisipasi siswa menjadi elemen penting. Untuk mensukseskan sekolah berbudaya dan berwawasan lingkungan perlu dibentuk tim yang anggotanya antara lain terdiri atas:
-          Kepala Sekolah
-          Guru
-          Siswa
-          Orangtua Siswa
-          Warga Sekolah (petugas kebersihan, petugas tata usaha, pengelola kantin)
-          Pemerintah daerah (lurah, camat dan lain-lain)
-          Masyarakat disekitar sekolah
Tim inti terdiri atas kepala sekolah, guru yang ditambah orang tua murid dan masyarakat sekitar. Anggota inti ini melakukan pertemuan secara teratur. Anggota tim ini kemudian menugaskan kelompok kerja yang lebih kecil untuk melaksanakan tugas harian. Kelompok kecil ini dapat mengikutsertakan siswa.
 
2)     Kajian Lingkungan
Kajian lingkungan sekolah berbudaya dan berwawasan lingkungan dirancang untuk memberikan gambaran kondisi sekolah. Hasil kajian lingkungan akan menginformasikan Rencana Aksi apa yang akan dilakukan. Selain itu, kajian lingkungan juga akan membantu sekolah untuk menentukan perubahan apa diperlukan, mendesak atau tidak dibutuhkan sama sekali. Ini juga akan membantu menetapkan sasaran yang realistis serta mengukur keberhasilan yang dicapai.
Kajian lingkungan oleh tim disekolah mencakup berbagai isu lingkungan sekolah, misalnya:
-          Sampah
-          Air
-          Energi
-          Makanan dan kantin sekolah
-          Keanekaragaman hayati
 
Kesemua  isu  ini harus diamati  selama kajian lingkungan dilakukan dengan menggunakan  instrumen  checklist. Checklist berisi serangkaian  jawaban  ”ya  atau  tidak”. Namun juga terdapat kolom  untuk menuliskan  komentar yang kemudian dapat digunakan untuk menambah  informasi  dalam penyusunan  Rencana Aksi  Sekolah  berbudaya dan berwawasan lingkungan. Yang perlu untuk diperhatikan adalah, bahwa setiap sekolah harus melakukan kajian lingkungan sesuai dengan kondisi sekolah dan dengan cara yang terbaik yang dapat dilakukan.  Libatkan  peserta didik  sebanyak mungkin.  Kajian  lingkungan dilakukan  pada kurun waktu tertentu, misalnya dilakukan  tahunan  atau dua tahun  sekali  sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Hal tersebut dilakukan  untuk mengukur dan mengevaluasi kemajuan kinerja tim sekolah.
 
 
3)     Rencana Aksi
Rencana aksi  menjadi  inti dari program  sekolah yang berbudaya dan berwawasan lingkungan. Perencanaan ini adalah serangkaian kegiatan dan  sasaran yang dijadwalkan. Perencanaan ini juga akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan lingkungan sebagai hasil dari kajian lingkungan yang telah dilakukan.  Seperti halnya dengan  setiap  tahapan  dari proses Sekolah berbudaya dan berwawasan lingkungan, siswa harus terlibat dalam menyusun Rencana Aksi sekolah.  
Rencana  aksi harus dikembangkan  berdasarkan  hasil  kajian lingkungan yang telah dilakukan  sebelumnya.  Kegiatan disusun dengan tujuan yang jelas, tenggat waktu  yang jelas, dan juga penanggung jawab kegiatan yang jelas. Hal tersebut dilakuan untuk setiap tahapan kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu, yang penting untuk dilakukan adalah berbagai kegiatan yang akan dilakukan dengan melibatkan siswa sedapat mungkin dikaitkan dengan kurikulum sebagai suatu bagian dari proses pembelajaran. 
Dalam penyusunan rencana aksi yang juga perlu  diperhatikan  adalah pastikan bahwa sasaran yang ditetapkan realistis sesuai dengan potensi dan sumber daya yang dimiliki dan dapat dicapai. Jangan terlalu ambisius  sehingga  sulit mencapai sasaran karena kegagalan dalam  memenuhi target dapat  berakibat  menurunkan  motivasi. Jika  hasil dari kajian lingkungan  mengharuskan  bahwa sekolah perlu  membuat  banyak  sasaran  yang ingin dicapai, jangan diselesaikan semuanya sekaligus. Sebaiknya membuat suatu skala prioritas kegiatan. Prioritas kegiatan dapat dilakukan  dengan membagi  sasaran ke dalam  rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dalam membuat perencaan aksi di sekolah adalah sebagai berikut:
-          Penyusunan rencana aksi berangkat dari hasil kajian lingkungan yang telah dilakukan oleh  tim  lingkungan  sekolah.  Pilihlah topik yang  sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah dengan mempertimbangkan kemampuan dan tenggat waktu yang  dimiliki. Misalnya, sekolah ingin mengatasi permasalahan sampah sebagai kegiatan utama. Maka semua sumberdaya yang dimiliki sekolah  diarahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dan jika ada bagian yang tidak mampu diselesaikan oleh sekolah, maka perlu dicari cara  bagaimana sekolah  bekerja sama  dengan pihak lain  agar  dapat mengatasinya.  Misalnya bekerjasama dengan dinas kebersihan  dalam mengangkut sampah ke TPA.
-          Menetapkan  bagaimana  cara  mengukur  tingkat  keberhasilan dalam mencapai tujuan. Siapkan instrumen yang dapat mengukur setiap capaian program yang telah ditetapkan. Misalnya jika  anda ingin mengatasi konsumsi energi,  pengukuran  dapat dilakukan dengan cara mengamati tagihan listrik setiap bulannya.
-          Mendiiskusikan jangka waktu untuk setiap aktivitas. Apakah kegiatan tersebut akan dicapai dalam jangka pendek, menengah atau jangka panjang.
-          Menetapkan siapa yang akan menjadi penangggung jawab setiap kegiatan. Sedapat mungkin kegiatan harus melibatkan siswa.
-          Melakukan monitoring terhadap  alokasi dana yang dibelanjakan untuk setiap aktivitas yang dilakukan.  
 
4)     Monitoring dan Evaluasi
Untuk mengetahui apakah  tim sekolah  berhasil mencapai target yang tercantum dalam Rencana Aksi  atau tidak,  maka  harus  dilakukan pemantauan  dan mengukur kemajuan yang diharapkan. Proses monitoring terus menerus akan membantu memastikan bahwa kegiatan ini tetap berkelanjutan. Metode  monitoring  yang  digunakan akan tergantung pada sasaran dan kriteria  pengukuran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Aksi untuk setiap topik.  Dalam beberapa kasus akan ada cara mudah dan akurat untuk mengukur kemajuan, antara lain:
·         Melakukan  pembacaan meter dan perhitungan  tagihan  energi  untuk melihat perubahan kegiatan penghematan energi. 
·         Menimbang  sampah  yang terkumpul  untuk  didaur ulang. Penimbangan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh kegiatan pengelolaan sampah.
·         Mendokumentasikan setiap tahap kegiatan sebelum, selama dan setelah foto-foto untuk membandingkan perubahan yang terjadi di sekolah.
·         Membuat daftar spesies (jika memungkinkan) sebelum dan setelah  kegiatan untuk melihat pengaruh  untuk menunjukkan  dampak kegiatan terhadap  keanekaragaman hayati di sekitar sekolah.
·         Menggunakan kuesioner dan survei untuk mengumpulkan data kemajuan kegiatan dengan melibatkan siswa. 
·         Tim sekolah juga harus memastikan bahwa:
-          Hasil pemantauan diumumkan ke warga sekolah, misalnya dalam bentuk grafik.
-          Kemajuan kegiatan diumumkan di papan pengumuman Sekolah. 
 
5)     Partisipasi Warga Sekolah
Salah satu cara terbaik untuk melibatkan warga sekolah adalah untuk mengatur kegiatan rutin dan hari-hari tertentu yang dianggap penting (action day). Pada waktu tertentu Hari Aksi adalah kesempatan bagi semua warga di sekolah murid, guru dan staf lain serta pihak yang berkepentingan dari masyarakat setempat, untuk bersama-sama mencapai beberapa target yang ditetapkan dalam Rencana Aksi. Hari Aksi perlu terencana, baik dalam hal mengalokasikan tanggung jawab dan memastikan bahwa semua orang tahu tentang mereka.  Action day  penting, tetapi kegiatan rutin juga sangat penting. Kegiatan seperti daur ulang, penghematan energi dan air hanya berhasil jika semua orang yang terlibat.
Melibatkan masyarakat luas dalam sekolah adiwiyata sangat bermanfaat. Orang tua siswa, masyarakat sekitar, dan pemerintah lokal dan dunia usaha dapat menjadi referensi untuk memeperkaya  informasi,  pelatihan atau membantu membiayai kegiatan.  Melibatkan masyarakat  dan media masa untuk memperluas penyebaran informasi misalnya dengan membuat newsletter, press release ke media lokal, dan sebagainya.
 
d.      Adanya Dana untuk Melaksanakan Program Adiwiyata.
Tersedianya anggaran dana Program Adiwiyata dari pemerintah sangat diperlukan untuk terlaksananya Program Adiwiyata ini, karena untuk menjalankan Program Adiwiyata membutuhkan dana yang cukup besar. Dukungan atau suntikan dana dari pemerintah sangat diperlukan untuk berjalannya Program Adiwiyata ini.
 
e.      Partisipasi Masyarakat sekitar untuk Melaksanakan Program Adiwiyata.
Keikutsertaan masyarakat dalam melaksanakan Program Adiwiyata sangat diperlukan dalam berjalannya Program Adiwiyata. Kegiatan seperti mendaur ulang, penghematan energi dan air akan berhasil jika semua orang terlibat. Sehingga masyarakat sekitar sekolah secara tidak langsung menggerakkan upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MANFAAT PROGRAM ADIWIYATA

MANFAAT PROGRAM ADIWIYATA


Manfaat Dari Program Adiwiyata adalah
1. Merubah perilaku warga sekolah untuk melakukan budaya pelestarian lingkungan.

2. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah.
3. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya dan energi.
4. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
5. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
6. Dapat menghindari berbagai Resiko Dampak Lingkungan di wilayah sekolah.
7. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan benar.
8. Mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur dan Tingkat Nasional



Tujuan Program Adiwiyata ini dimaksudkan untuk menciptakan kondisi sekolah yang baik untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran bagi warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah dapat ikut bertanggung jawab dalam upaya menyelamatkan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan.

Adapun tujuan utama adalah mewujutkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Adapun keuntungan yang diperoleh adalah :
1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya.
2. Meningkatkan penghematan sumber daya melalui pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi.
3. Meningkatkan kualitas kondisi pembelajaran yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
5. Dapat meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang.
6. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai – nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
7. menciptakan sekolah yang bisa menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran betapa pentingnya menjaga lingkungan. Sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat ikut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Daftar sekolah penerima Adiwiyata


Daftar sekolah penerima Adiwiyata

Pada Tahun 2011:

Bali:

  • SMP Negeri 1 Denpasar, Denpasar, Bali.
  • SMA Negeri 1 Sukawati, Sukawati, Gianyar, Bali.
  • SMA Negeri 1 Tampaksiring, Tampaksiring, Gianyar, Bali.
  • SMP Negeri 2 Tampaksiring, Tampaksiring, Gianyar, Bali.
  • SMP Negeri 2 Ubud, Ubud, Gianyar, Bali.
  • SD Negeri 1 Selumbung, Manggis, Karangasem, Bali.

Banten:

  • SMP Negeri 13 Tangerang, Tangerang, Banten.
  • SMP Negeri 2 Cilegon, Cilegon, Banten.

DI Yogyakarta:

SMA Negeri 1 Jetis, Jetis, Bantul, DI Yogyakarta.

Gorontalo

  • SD Negeri 1 Limehe Timur, Tabongo, Gorontalo, Gorontalo.
  • SMP Negeri 2 Limboto, Limboto, Kab. Gorontalo, Gorontalo.

Jawa Barat

  • SMK Negeri 13 Bandung, Bandung, Jawa Barat.
  • SMP Negeri 36 Bandung, Bandung, Jawa Barat.
  • SMA Negeri 1 Bekasi, Bekasi, Jawa Barat.
  • SMP Negeri 13 Bogor, Bogor, Jawa Barat.
  • SD Negeri Ibu Dewi 5 Cianjur, Cianjur, Jawa Barat.
  • SMP Negeri 2 Pasawahan, Kuningan, Kab. Kuningan, Jawa Barat.
  • SMP Negeri 1 Pasawahan, Pasawahan, Kab. Kuningan, Jawa Barat.
  • SD Negeri Sukabumi 6, Sukabumi, Jawa Barat.

Jawa Tengah

  • SMP Negeri 4 Boyolali,Boyolali, Jawa Tengah.
  • SMA Negeri 2 Temanggung, Temanggung, Jawa Tengah.
  • SMP Negeri 1 Mojotengah, Mojotengah, Wonosobo, Jawa Tengah.
  • [SMk Negeri 1 Adiwerna]], Adiwerna,Tegal,Jawa Tengah.

Sumatera Barat

  • SD Negeri 03 Alai, Padang Timur, Padang, Sumatera Barat.
  • SD Negeri 10 Sungai Sapih, Padang, Sumatera Barat.
  • SD Negeri 13 Batu Gadang, Padang, Sumatera Barat.
  • SD Negeri 13 IV Koto Aur Malintang, Padang Pariaman, Padang, Sumatera Barat.
  • MTS Negeri Model Padang, Padang, Sumatera Barat.

Jawa Timur

  • SD Negeri Tulungrejo 4, Bumiaji, Batu, Jawa Timur.
  • SMA Negeri 1 Driyorejo, Driyorejo, Gresik, Jawa Timur.
  • SMA Negeri 1 Manyar, Manyar, Gresik, Jawa Timur.
  • SMP Negeri 1 Diwek, Diwek, Jombang, Jawa Timur.
  • SMP Negeri 1 Kediri, Kediri, Jawa Timur.
  • SD Negeri Made 3, Lamongan, Jawa Timur.
  • SMA Negeri 1 Lamongan, Lamongan, Jawa Timur.
  • SMA Negeri 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur.
  • SMP Negeri 7 Madiun, Madiun, Jawa Timur.
  • SD Negeri Purwantoro 1, Malang, Jawa Timur.
  • SD Negeri Pandanwangi 1, Malang, Jawa Timur.
  • SMP Negeri 2 Jetis, Kab Mojokerto, Jawa Timur.
  • SMA Negeri 2 Mojokerto, Mojokerto, Jawa Timur.
  • SMP Negeri 1 Prambon, Nganjuk, Jawa Timur.
  • SMA Negeri 1 Grati, Pasuruan, Pasuruan, Jawa Timur.
  • SMP Negeri 2 Gondang, Pasuruan, Jawa Timur.
  • SMA Negeri 4 Probolinggo, Probolinggo, Jawa Timur.
  • SMK Negeri 2 Probolinggo, Probolinggo, Jawa Timur.
  • SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Sampang, Jawa Timur.
  • SMK Negeri 1 Panji, Situbondo, Jawa Timur.
  • SMP Negeri 1 Sumenep, Jawa Timur.
  • SD Kristen Santa Maria, Surabaya, Jawa Timur.
  • SD Negeri Kandangan I / 121, Surabaya, Jawa Timur.
  • SD Negeri Perak Barat, Surabaya, Jawa Timur.
  • SMP Negeri 16 Surabaya, Surabaya, Jawa Timur.
  • UPTD SMK Negeri 2 Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur.
  • UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur.

Kalimantan Barat

  • SMA Negeri 4 Pontianak, Pontianak, Kalimantan Barat.
  • SD Negeri 05 Sintang, Sintang, Kalimantan Barat.

Kalimantan Timur

  • SMP Negeri 3 Balikpapan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
  • SMP Negeri 1 Tarakan, Kalimantan Timur.
  • SMA Negeri 8 Samarinda, Samarinda, Kalimantan Timur.
  • SMP Negeri 1 Balikpapan,Balikpapan, Kalimantan Timur.

Lampung

  • SMA Negeri 3 Metro, Metro, Lampung.

Papua

  • SMP YPJ Kuala Kencana, Mimika, Papua.

Riau

  • SMA Negeri 2 Siakhulu, Kampar, Kab.Kampar, Riau.
  • SMA Negeri 1 Pekanbaru, Pekanbaru, Riau.

Sulawesi Selatan

  • SMP Negeri 1 Pangkajene, Pangkajene, Sulawesi Selatan.

Sumatera Selatan

  • SMP Negeri 54 Palembang, Palembang, Sumatera Selatan.

Sumatera Utara

  • SD Negeri 050765 Gebang, Langkat, Medan, Sumatera Utara.
  • SD Swasta Pertiwi, Medan, Sumatera Utara.

Adiwiyata Mandiri 2011

Aceh

  • SMA Negeri 1 Bandar, Bener Meuriah, Aceh.

DKI Jakarta

  • SD Negeri P 12 Benhil, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

DI Yogyakarta

  • SMA Negeri 2 Wonosari, Wonosari, Kab. Gunungkidul, DI Yogyakarta.
  • SMP Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, D.I Yogyakarta.

Riau

  • SD Negeri 001 Limapuluh, Pekanbaru, Riau.
  • SD Negeri 005 Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.

Lampung

  • SD Negeri 4 Metro Timur Lampung, Yosodado, Metro, Lampung.

Jawa Barat

  • SD Negeri Bantarjati, Bogor, Jawa Barat.
  • SMP Negeri 1 Cigombong, Bogor, Jawa Barta.
  • SMP Negeri 10 Sukabumi, Sukabumi, Jawa Barat.

Jawa Timur

  • SMA Negeri 1 Wringinanom, Gresik, Jawa Timur.
  • SMP Negeri 2 Kebomas, Gresik, Jawa Timur.
  • SMA Negeri 5 Jember, Jember, Jawa Timur.
  • SMA Negeri 1 Geger, Madiun, Jawa Timur.
  • SD Negeri Dinoyo II Malang, Malang, Jawa Timur.
  • SMA 10 Malang, Malang, Jawa Timur.
  • SMK Negeri 1 Probolinggo Probolinggo, Jawa Timur.
  • SD Negeri Kandangan III Surabaya, Surabaya, Jawa Timur.
  • SMP Negeri 1 Merakurak, Tuban, Jawa Timur.

Kalimantan Timur

  • SMP Negeri 11 Samarinda, Samarinda, Kalimantan Timur.
  • SMP Negeri 1 Balikpapan, Balikpapan, Kalimatan Timur.

2012

Adiwiyata Mandiri 2012

Bali

  • SD Negeri 5 Singakerta Kab. Gianyar
  • SMA Negeri 6 Denpasar
  • SD Negeri 7 Tianyar Barat, Kab. Karangasem
  • SD Negeri 4 Panjer, Kota Denpasar

Banten

  • SMA Negeri 1 Pandeglang

DI Yogyakarta

  • SMA Negeri 1 Jetis, Kab. Bantul
  • SD Negeri Negeriogo Puro, Kab. Sleman

Gorontalo

  • SD Negeri 1 Limehe Timur, Kab. Gorontalo
  • SMP Negeri 2 Limboto, Kab. Gorontalo
  • SMA Negeri 1 Limboto, Kab. Gorontalo

Jawa Barat

  • SMK Negeri 2 Sukabumi, Kota Sukabumi
  • SMP Negeri 1 Pesawahan, Kab. Kuningan
  • SMK Wikrama, Kota Bogor
  • SMP Negeri 36 Bandung
  • SMP Negeri 13 Bogor
  • SMK Negeri 1 Indramayu
  • SMK Negeri 13 Bandung
  • SD Negeri Ibu Dewi 5, Kab. Cianjur
  • SMP Negeri 2 Dayeuh Kolot, Kab. Bandung
  • SMP Negeri 2 Pasawahan, Kab. Kuningan
  • SMP Negeri 8 Cirebon
  • SMA Negeri 1 Bekasi

Jawa Tengah

  • SMP Negeri 4 Boyolali
  • SMP Negeri 1 Jakenan, Kab. Pati
  • SMA Negeri 2 Temanggung
  • SMP Negeri 1 Mojotengah, Wonosobo

Jawa Timur

  • SMK Negeri 1 Panji Situbondo
  • SMK Negeri 2 Boyolangu, Tulungagung
  • SMA Negeri 1 Mejayan, Kab. Madiun
  • [[SMP Negeri 5 Kepanjen, Kab. Malang
  • SMP 7 Kota Madiun
  • SD Negeri 6 Mangunharjo, Kota Probolinggo
  • SD Negeri 6 Sukabumi, Kota Probolinggo
  • SD Al Muslim, Kab. Sidoarjo
  • SMP Negeri 4 Probolinggo
  • SD Santa Maria, Surabaya
  • SD Negeri 1 Pandan Wangi, Kota Malang
  • SMA Negeri 4 Probolinggo
  • SMA Negeri 1 Tempeh, Kab. Lumajang
  • SMA Negeri 1 Lamongan
  • SMP Negeri 1 Sumberasih, Kab. Probolinggo
  • SDK Santa Maria Blitar
  • SMA Negeri 1 Grati, Pasuruan
  • SMP Negeri 1 Boyolangu, Kab. Tulungagung
  • SD Negeri 1 Kandangan, Kota Surabaya
  • SD Negeri Petrokimia, Kab. Gresik
  • SMP Negeri 1 Diwek, Kab. Jombang

Kalimantan Timur

  • SMP Negeri 1 Tarakan
  • SD 001 Balikpapan
  • SD YPPSB 02 Sangatta, Kab. Kutai Timur
  • SMP YPPSB Sangatta, Kab. Kutai Timur
  • SMP Negeri 3 Balikpapan
  • SMA Negeri 1 Balikpapan

Kepulauan Bangka Belitung

  • SMK Negeri 1 Pangkal Pinang
  • SD Negeri 10 Pangkal Pinang

Lampung

  • SMA Negeri 3 Metro

Nusa Tenggara Timur

  • SMK Syuradikara, Kab. Ende

Riau

  • SD Negeri 18 Pekanbaru
  • SD Negeri 20 Pekanbaru
  • SMA Negeri 8 Pekanbaru

Sulawesi Selatan

  • SMP Negeri 1 Pangkajene, Kab. Pangkep
  • SD Islam AthirahBukit Baruga, Kota Makasar

Sumatera Barat

  • MTs Negeri Model Padang
  • SD Negeri 13 Batu Gadang, Kota Padang

Sumatera Selatan

  • SMA Negeri 2 Sekayu, Kab. Musi Banyuasin

Sumatera Utara

  • SD Negeri 050765 Gebang, Kab. Langkat

2013

Adiwiyata Mandiri 2013

Bali

  • SMA Negeri 1 Sukawati Kota Denpasar
  • SMA Negeri 1 Denpasar Kabupaten Gianyar
  • SMA Negeri 1 Tampaksiring Kabupaten Gianyar
  • SMP Wisata Sanur Kabupaten Gianyar
  • SD Negeri 1 Selumbung Kabupaten Karangasem
  • SMP Negeri 2 Ubud Kabupaten Karangasem

Banten

  • SD Dharma Karya UT Kota Tangerang Selatan
  • SMA Negeri 9 Tangerang Selatan

D.I. Yogyakarta

  • SD Negeri 4 Wates Kabupaten Kulonprogo
  • SMK Negeri 1 Pengasih Kabupaten Kulonprogo
  • SD Kanisius Kadirojo Kabupaten Sleman
  • SD Tarakanita Bumijo, Kota Yogyakarta

Jawa Barat

  • SMA Negeri 1 Krangkeng Kabupaten Indramayu
  • SMP Negeri Unggulan Sindang Kabupaten Indramayu

Jawa Tengah

  • SD Negeri 4 Boyolali Kabupaten Boyolali
  • SMK Negeri 1 Mojosongo Kabupaten Boyolali
  • SMP Negeri 1 Tegowanu Kabupaten Grobogan
  • SD Cahaya Nur Kudus Kabupaten Kudus
  • SMK Negeri 1 Kudus Kabupaten Kudus
  • SMP Negeri 1 Kudus Kabupaten Kudus
  • SMK Negeri 1 Temanggung Kabupaten Temanggung
  • SMK Negeri 2 Semarang Kota Semarang
  • SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal

Jawa Timur

  • SMK Negeri 1 Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi
  • SD Negeri 4 Tulungrejo Kota Batu
  • MTs Negeri Jabung Talun Kabupaten Blitar
  • SMA Negeri 1 Driyorejo Kabupaten Gresik
  • SMA Negeri 1 Manyar Kabupaten Gresik
  • MA Negeri Jombang Kabupaten Jombang
  • SD Negeri Kepanjen 2 Kabupaten Jombang
  • SMP Negeri 1 Tembelang Kabupaten Jombang
  • SMA Negeri 1 Grogol Kabupaten Kediri
  • SMP Negeri 1 Kediri Kota Kediri
  • SMP Negeri 4 Kediri
  • SMP Negeri Gampengrejo Kabupaten Kediri
  • SD Negeri Made 3 Kabupaten Lamongan
  • SMP Negeri 2 Lamongan Kabupaten Lamongan
  • MI Negeri Doho Kabupaten Madiun
  • SMP Negeri 2 Madiun Kota Madiun
  • SMA Negeri 3 Magetan Kabupaten Magetan
  • SMK Negeri 1 Turen Kabupaten Malang
  • SD Negeri Purwantoro I Kota Malang
  • SMA Negeri 8 Malang Kota Malang
  • SMK Negeri 1 Malang Kota Malang
  • SMA Negeri 1 Puri Kabupaten Mojokerto
  • SMP Negeri 2 Jetis Kabupaten Mojokerto
  • SMA Negeri 2 Mojokerto Kota Mojokerto
  • SMP Negeri 1 Prambon Kabupaten Nganjuk
  • SMP Negeri 1 Gondang Wetan Kabupaten Pasuruan
  • SMP Negeri 2 Gondang Wetan Kabupaten Pasuruan
  • SD Negeri Kebonagung Kota Pasuruan
  • SMK Negeri 1 Pasuruan Kota Pasuruan
  • SMK Negeri 1 Jenangan Kabupaten Ponorogo
  • SMK Negeri 2 Probolinggo Kota Probolinggo
  • SMP Negeri 10 Probolinggo Kota Probolinggo
  • SMA Negeri 1 Torjun Kabupaten Sampang
  • SD Hangtuah 10 Kabupaten Sidoarjo
  • SMP Negeri 1 Manding Kabupaten Sumenep
  • SD Alam Insan Mulia Kota Surabaya
  • SD Islam Yamassa Kota Surabaya
  • SD Negeri Perak Barat Kota Surabaya
  • SMP Negeri 16 Surabaya Kota Surabaya
  • SMP Negeri 26 Surabaya Kota Surabaya
  • SMP Negeri 4 Surabaya Kota Surabaya
  • SMA Negeri 1 Tuban Kabupaten Tuban
  • SMA Negeri 2 Tuban Kabupaten Tuban
  • SMP Negeri 2 Rengel Kabupaten Tuban
  • SD Negeri 06 Ngunut Kabupaten Tulungagung

Kalimantan Timur

  • SD Kemala Bhayangkari Kota Balikpapan
  • SMP Negeri 3 Tanjung Palas Kabupaten Bulungan
  • SD 1 YPPSB Sangatta Kabupaten Kutai Timur
  • SD 3 YPPSB Sangatta Kabupaten Kutai Timur
  • SD Negeri 006 Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur
  • SMK Negeri 1 Tarakan Kota Tarakan
  • SMA Negeri 1 Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur

Kalimantan Barat

  • SMP Negeri 3 Ketapang kabupaten ketapang

Kalimantan Selatan

  • SMP Negeri 4 Martapura Kabupaten Banjar

Kepulauan Bangka Belitung

  • SMA Setia Budi Sungailiat Kabupaten Bangka
  • SD Negeri 33 Pangkalpinang Kota Pangkalpinang
  • SMA Negeri 1 Pangkalpinang Kota Pangkalpinang

Papua

  • SD Negeri 3 Abepura Kota Jayapura
  • SMA Negeri 4 Entrop Jayapura Kota Jayapura

Riau

  • SMK Negeri 1 Dumai Kota Dumai
  • SMA Negeri 1 Bangkinang Kabupaten Kampar
  • SMA Negeri 2 Siakhulu Kabupaten Kampar
  • SMK Negeri 2 Teluk Kuantan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi

Sulawesi Selatan

  • MTs Negeri 410 Tanete Kabupaten Bulukumba
  • SMA Negeri 12 Bulukumba Kabupaten Bulukumba
  • SMP Negeri 2 Maros Kabupaten Maros
  • SD Inpres Maccini Kota Makassar
  • SD Pertiwi Makassar Kota Makassar
  • SMP Negeri 17 Makassar Kota Makassar
  • SMP Negeri 8 Makassar Kota Makassar
  • SMA Negeri 1 Pangkep Kabupaten Pangkep
  • SMA Negeri 2 Sengkang Kabupaten Wajo
  • SMA Negeri 3 Sengkang Kabupaten Wajo

Sumatera Barat

  • SMA Negeri 2 Lubuk Basung Kabupaten Agam
  • SD Negeri 06 Aur Tajungkang Tengah Sawah Kota Bukittinggi
  • MA Negeri 2 Padang Kota Padang
  • SD Negeri 10 Sungai Sapiah Kota Padang
  • SDS Negeri 20 Indarung Kota Padang
  • SMA Negeri 6 Padang Kota Padang
  • SMP Semen Padang Kota Padang
  • SD Negeri 01 Pau Kurai Taji Kota Pariaman
  • SD Negeri 05 Pauh Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman
  • SD Negeri 17 Aro Kota Solok

Sumatera Selatan

  • SMA Bukit Asam Kabupaten Muara Enim
  • SMP Negeri 6 Unggul Sekayu (Unggulan) Kabupaten Musi Banyuasin
  • SD Negeri 20 Martapura Kabupaten Oku Timur
  • SMA Negeri 17 Plus Kota Palembang
  • SMK Negeri 2 Palembang Kota Palembang
  • SMP Negeri 54 Palembang Kota Palembang

Sumatera Utara

  • MA Negeri Kisaran Kabupaten Asahan
  • SD Negeri 105855 PTP Negeri II Kabupaten Deli Serdang
  • SMP Negeri 2 SUNGGAL Kabupaten Deli Serdang
  • MI Negeri Padang Bulan Kabupaten Labuhan Batu
  • SD Negeri 112305 Kabupaten Labuhan Batu Utara
  • SD Negeri 050728 Kabupaten Langkat
  • SD Negeri 0580111 Kabupaten Langkat
  • SMA Negeri 1 Langkat Kabupaten Langkat
  • SMP Negeri 1 Langkat Kabupaten Langkat
  • SD Swasta Pertiwi Kota Medan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Adiwiyata

Pendidikan Lingkungan Hidup  di Indonesia telah diupayakan oleh berbagai pihak sejak awal tahun 1970-an. Selama ini, pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup dilakukan oleh masing-masing pelaku pendidikan lingkungan hidup  secara terpisah. Dewasa ini, disadari bahwa berbagai upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan dalam pendidikan lingkungan hidup perlu dicermati oleh seluruh pemangku kepentingan agar efektivitas pengembangan pendidikan lingkungan hidup menjadi lebih terencana, konsisten dan terstruktur.
 Menyikapi hal tersebut, Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2006 mencanangkan Program ADIWIYTA sebagai tindak lanjut dari MoU pada tgl 3 Juni 2005 antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional.
Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta “ADI” dan “WIYATA”. ADI mempunyai makna besar, agung, baik, ideal, atau sempurna. WIYATA mempunyia makna tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut digabung, maka secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai makana :Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidp kita dan menuju kepada cita-ciat pembangunan berkelanjutan.
Program Adiwiyata merupakan  salah satu dari Program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelstarian Lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.
Program Adiwiyata bertujuan untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar dapat menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, murid dan karyawan sekolah) yang diwujudkan dalam :
a.       Pengembangan Kebijakan Sekolah peduli dan berbudaya Lingkungan
b.      Pengembangan Kurikulum berbasis Lingkungan
c.       Pengembangan Kegiatan Lingkungan berbasis partisipatif
d.    Pengembangan dan pengelolaan sarana pendukung sekolah berbudaya Lingkungan. Misalnya : Hemat Energi/penggunaan energi alternative, penghematan air, pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (reduse, reuse, recyle)  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Adiwiyata

ADIWIYATA


Kata ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata “ADI” dan “WIYATA”. Adi memiliki makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki makna: tempat dimana seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jika secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh secara ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju keada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Program Adiwiyata adalah : salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapakan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.

TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA
Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar dan antara lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprensif.

Kata Adiwiyata berasal dari kata Sansekerta ADI dan WIYATA. Adi mempunyai makna: besar, agung, baik, ideal atau sempurna, sedangkan Wiyata bermakna: tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, etika, dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut digabung maka secara keseluruhan maknanya yaitu:
"tempat yang baik dan ideal diamana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan"

Tujuan Program Adiwiyata ini adalah untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, murid, dan pekerja lainnya), sehingga upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Program ini merupakan salah satu Program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Program ini digulirkan untuk mengajak warga sekolah berpatisi pasi melestarikan dan menjaga lingkungan hidup di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan utamanya adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.


Prinsi Program Adiwiyata:
Partisipataif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung Jawab.

Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
Keuntungan yang di peroleh sekolah mengikuti program Adiwiyata:
Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya .

Meningkatkan penghematan sumber daya dan energi
Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah
Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang.
Menjadi tepat pemebelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.

Mendapatkan program Adiwiyata.
Untuk menjadikan sekolah yang Peduli dan berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip dasar program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk meujutkan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan tersebut adalah:
Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup
Kebijakan peningkatan SDM (tenaga pendidikan dan non pendidikan) dibidang pendidikan lingkungan hidup.

Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam
Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.


 
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS